Nasrudin muncul di balairung istana dengan memakai turban indah untuk meminta sumbangan.
“Kau datang kesini meminta sumbangan, tapi kau memakai turban yang sangat mahal. Berapa harga turban indah itu?” Tanya sultan.
“Ini hadiah dari orang yang sangat kaya. Kalau tidak salah, harganya lima ratus koin emas,” jawab sufi bijak tersebut.
Patih yang berada di tempat itu bergumam: “mustahil. Tidak ada turban yang harganya semahal itu”.
Nasrudin berkeras:
“Aku bukan hanya dating ke sini untuk meminta-minta, aku juga ingin berbisnis. Aku tahu hanya penguasa sejati yang sanggup membeli turban ini seharga enam ratus koin emas, sehingga aku bisa memberikan kelebihannya kepada orang miskin.”
Sang sultan tersanjung dan membayar jumlah yang Nasrudin minta. Di pintu keluar, Nasrudin berkata pada sang patih:
“Kau mungkin tahu harga sebuah turban, tapi aku tahu seberapa dahsyat dampak kesombongan manusia”
(hal. 252-253)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar