Rabu, 25 Mei 2011

Antara Memberi dan Menunjukkan

Semalam, aku bermimpi mendengar suara ibuku. Ia menceritakan kisah yang sering diceritakannya padaku saat masih kanak-kanak dulu. Aku tak menyadari bahwa kisah itu mengenai diriku.

"Seorang anak laki-laki dan perempuan jatuh cinta setengah mati," suara ibuku berkata. "Mereka memutuskan bertunangan. Dan ketika itulah kedua calon mempelai saling bertukar hadiah.

Anak laki-laki itu sangat miskin--miliknya yang paling berharga hanya arloji yang diwarisinya dari kakeknya. Ketika ia membayangkan rambut kekasihnya yang indah, ia memutuskan menjual arloji itu untuk membelikan jepit rambut perak bagi kekasihnya.

Anak perempuan itu juga tidak mempunyai uang untuk membeli hadiah bagi kekasihnya. Ia pergi ke toko milik pedagang paling sukses di kota itu, dan menjual rambutnya. Dengan uang yang di dapat, ia membelikan rantai jam emas bagi kekasihnya.

Ketika bertemu di pesta pertunangan, si anak perempuan memberikan rantai jam untuk arloji yang telah dijual kekasihnya, dan si anak laki-laki memberinya jepitan untuk rambut yang tidak lagi dimiliki kekasihnya.

Karena saya bukan seorang Notulen, silakan tarik kesimpulan masing-masing. :)

1 komentar:

  1. dulu ibu saya juga pernah memberikan saya buku dongeng yang isinya persis seperti ini, ada juga kisah antara dua orang bersaudara (kakak adik) yang saling memberi tak henti-henti walau shift (jadwal jaga) kebun sudah dibagi masing-masing..

    sumbang ide judul : 'antara memberi dan menunjukkan'

    mudah2an judul itu memberi sedikit gambaran bagi penulis dan pembaca tentang makna yang saya simpulkan dari cerita diatas.

    Salam.

    BalasHapus