Minggu, 26 Desember 2010

Bukan Pasar Malam

Dari buku harian Maria, suatu malam, ketika dia tak punya keberanian untuk berjalan-jalan, untuk hidup, atau untuk terus menunggu telepon yang tak pernah berdering..

Sepanjang hari ini kuhabiskan di luar pasar malam. Berhubung aku tidak bisa menghambur-hamburkan uang begitu saja, kupikir sebaiknya aku sekadar memandangi orang-orang. Lama aku berdiri dekat roller-coaster, dan kuperhatikan kebanyakan orang naik wahana itu karena ingin merasakan debar-debarnya, tapi begitu roller-coaster-nya mulai bergerak, mereka ketakutan dan ingin wahana itu berhenti.

Sebenarnya apa yang mereka harapkan? Mereka sudah memilih petualangan itu, jadi seharusnya mereka siap menjalaninya sampai selesai, bukan? Atau mereka pikir orang pintar seharusnya menghindari wahana yang naik-turun seperti itu dan sebaiknya naik kincir raksasa saja yang terus dan terus berputar di situ-situ juga?

Saat ini aku merasa sangat kesepian dan tak bisa berpikir tentang cinta, tapi aku harus percaya bahwa cinta akan datang, bahwa aku akan mendapatkan keberhasilan, dan bahwa aku ada disini karena aku sendiri telah memilih jalan ini. Roller-coaster inilah hidupku; hidup adalah permainan yang berdesing cepat memabukkan; hidup adalah petualangan terjun dengan parasut; berani mendaki hingga puncak; punya keinginan untuk memaksimalkan diri, bisa merasa marah dan tidak puas saat kau gagal melakukannya.

Berat bagiku berada jauh dari keluarga, dari bahasa yang bisa menjadi saranaku mengekspresikan perasaan-perasaan dan emosi-emosiku, tapi mulai saat ini, setiap kali aku merasa tertekan, aku akan ingat pasar malam ini. Seandainya aku tertidur dan sekonyong-konyong mendapati diriku berada di sebuah roller-coaster saat aku terjaga, bagaimana perasaanku?

Yah, aku akan merasa terperangkap dan mual, takut di setiap belokan, ingin turun. Tapi kalau aku percaya bahwa rel-rel itu adalah takdirku dan Tuhan sendiri yang menjaga mesinnya, maka mimpi buruk itu akan berubah menjadi sesuatu yang mendebarkan. Roller-coaster itu sekadar roller-coaster, mainan yang aman dan bisa dipercaya, yang pada akhirnya akan berhenti, tapi sementara dalam perjalanan, aku mesti melihat pemandangan sekitarku dan berseru-seru gembira.